Banner

5 Penyakit yang Harus Diantisipasi Saat Mudik Lebaran

Dr. Moh. Fachrurrozy Basalamah - Sekretaris Bidang Pusat Krisis Kesehatan dan Pengabdian Masyarakat PB IDI

Mudik Lebaran menjadi tradisi tahunan yang dinanti-nantikan oleh umat Muslim di Indonesia. Namun, selain menyenangkan, perjalanan mudik juga dapat membawa risiko kesehatan tertentu. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengantisipasi dan mempersiapkan diri terhadap beberapa penyakit potensial yang mungkin terjadi selama perjalanan mudik. 

Dalam artikel ini, IDI Online akan membahas beberapa penyakit yang perlu diwaspadai dan langkah-langkah pencegahannya. Dr. Muhammad Fachrurrozy Basalamah dari Pusat Krisis dan Penanggulangan Bencana Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengatakan jika makanan kerap membuat mudik terkena sakit atau gejala tertentu. 

Penting bagi pemudik untuk tidak mengkonsumsi makanan-makanan yang akan mengundang hal-hal tidak beres saat di perjalanan. Pemudik juga disarankan untuk minum air putih yang cukup, menghindari makanan yang pedas, asam, dan jangan membeli makanan sembarangan yang tidak diketahui bagaimana kehigienisannya. Hal-hal tersebut bisa membuat pemudik mudah terkena diare, sembelit, dan penyakit lainnya.

Penyakit yang Harus Diantisipasi Saat Mudik Lebaran 

  • Diare

Diare merupakan salah satu penyakit yang paling umum terjadi selama perjalanan mudik. Konsumsi makanan yang tidak tepat, minum air yang tidak bersih, serta stres ketika berada di perjalanan, dapat menyebabkan gangguan pencernaan.Oleh sebab itu, untuk mencegah diare, pastikanlah selalu mencuci tangan sebelum makan, mengonsumsi makanan yang bersih dan matang, juga hindari minuman yang tidak steril. 

  • Demam

Perjalanan panjang dan kelelahan dapat membuat sistem kekebalan tubuh menjadi lemah, berisiko terkena demam, dan infeksi lainnya. Buat pemudik, pastikanlah untuk istirahat yang cukup sebelum dan selama perjalanan mudik, dan hindari kontak dengan orang yang sakit.

  • Sembelit

Perubahan pola makan dan kurangnya asupan serat selama perjalanan mudik juga bisa menyebabkan sembelit. Oleh karena itu, untuk mencegahnya pastikan pemudik mengonsumsi makanan yang memiliki kandungan serat yang tinggi, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Selain itu, minumlah air yang cukup untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Meskipun kondisinya sedang berpuasa, jangan lewatkan kebutuhan air putih harian ya. 

  • Mabuk Perjalanan

Melakukan perjalanan jauh menggunakan transportasi umum, seperti bus atau mobil dapat menyebabkan seseorang mengalami mabuk perjalanan. Untuk mengurangi risiko tersebut, hindari membaca atau menggunakan gadget selama perjalanan dalam waktu yang lama, duduklah dengan pandangan mata lurus ke bagian depan kendaraan.

  • Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)

Dalam kondisi perjalanan yang padat, risiko terkena infeksi saluran pernapasan, seperti flu atau pilek menjadi lebih meningkat. Pastikanlah untuk menjaga kebersihan diri sendiri, menghindari kontak langsung dengan orang yang sedang sakit flu, dan gunakan masker jika diperlukan.

Saat mudik, kita dipastikan akan bertemu banyak orang dari sana-sini yang memungkinkan penularan penyakit lewat udara menyebar lebih mudah. Apalagi jika kondisi daya tahan tubuh tengah menurun, hal itulah yang kemudian akan menyebabkan seseorang rentan terkena penyakit pernapasan saat mudik. Jadi, tetap perhatikan kondisi diri sendiri ya supaya terhindar dari penularan penyakit yang tidak diinginkan.

Mudik Membawa Anak, Harus Bagaimana?

Mudik dengan anggota keluarga yang notabene terdapat anak-anak memang sedikit tricky. Sebab biasanya anak-anak cenderung kurang suka berada di ruangan yang sempit dan tertutup dalam waktu yang lama.

Kendaraan merupakan area yang sempit bagi anak. Dr. Muhammad Fachrurrozy Basalamah mengungkapkan jika hal itu akan menyebabkan anak menjadi cepat bosan dan tantrum. Sebaiknya jangan memaksakan perjalanan dengan waktu yang panjang meskipun membawa mobil pribadi. 

"Kalau bicara soal fisik, bagi orang dewasa mungkin akan kuat-kuat saja berada di dalam mobil selama berjam-jam, akan tetapi berbeda dengan anak-anak. Sebaiknya siapkan waktu untuk beristirahat, agar anak bisa merasa lebih leluasa lagi dalam beraktivitas, karena anak biasanya lebih suka berada di area terbuka yang membuatnya mampu bergerak dengan bebas," ungkapnya.

Para orang tua yang membawa anaknya saat mudik juga disarankan untuk menyiapkan kebutuhan anak-anak, seperti jaket, selimut, mainan, obat-obatan, dan makanan. Buatlah kondisi senyaman mungkin bagi anak selama di perjalanan.

"Anak-anak itu butuh ruang tidur layaknya tempat tidur, bukan yang posisi tidurnya dalam keadaan duduk. Apalagi pemudik yang menggunakan motor, terkadang anaknya sampai hampir jatuh ketiduran karena posisinya tidak nyaman. Jadi, bagi pemotor, jika anak dalam keadaan bangun,

beri jeda selama 45 menit sampai 1 jam untuk beristirahat. Pemudik yang menggunakan motor harus lebih sering beristirahat, agar anak tidak kelelahan dan memiliki waktu istirahat yang cukup,” tegasnya.

Semua orang pasti setuju bahwa mudik menjadi momen yang ditunggu-tunggu setiap tahunnya. Sebab, pada kesempatan ini kita semua bisa bertemu keluarga besar di kampung halaman dan merayakan Hari Raya Idulfitri bersama. Tidak ada pemudik yang tidak merindukan kampung halamannya.

Nah, jadi kita harus mengoptimalkan kerinduan kita dengan memperhatikan hal-hal penting di atas supaya lancar ketika di perjalanan dan selamat sampai di tujuan.

Itulah yang bisa diketahui terkait penyakit yang harus diantisipasi saat mudik dan sedikit tips bagi pemudik yang membawa anak. Siapapun yang akan mudik, tetap perhatikan kondisi kesehatan dan hal-hal teknis lainnya ya, supaya perjalanan tetap menyenangkan dan selamat sampai di kampung halaman.

 

 

Bagikan Artikel Ini
Hotline