Banner

Flu Singapura: Penyebab, Gejala, dan Cara Pencegahannya

Flu Singapura tengah menjadi perhatian di wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Meskipun gejalanya mirip dengan flu biasa, akan tetapi flu Singapura memiliki karakteristik khusus yang membutuhkan perhatian tersendiri. 

Dalam artikel ini, akan dibahas secara mendalam terkait penyebab, gejala khas, dan cara pengobatan yang efektif untuk mengatasi flu Singapura. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang flu Singapura, diharapkan pembaca dapat mengambil langkah-langkah preventif yang tepat untuk ke depannya. 

Apa Itu Flu Singapura?

Flu Singapura atau penyakit tangan, kaki, dan mulut (hand, foot, and mouth disease/HFMD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini bisa menyerang anak-anak sampai orang dewasa. Pada umumnya, penyakit yang satu ini paling banyak menyerang anak usia 10 tahun. Namun, tak jarang menyerang anak usia di bawah 5 tahun. 

Penyebab Terjadinya Flu Singapura

Flu Singapura biasanya disebabkan oleh strain coxsackievirus, atau yang paling sering disebabkan oleh strain A16. Coxsackievirus merupakan bagian dari kelompok virus yang biasa disebut enterovirus. Virus ini bisa menyebar dengan mudah dari satu orang ke yang lainnya. 

Selain itu, virus jenis ini juga bisa menyebar ke jaringan pada mulut, amandel, bisa masuk ke dalam sistem pencernaan, dan bahkan dapat menyebar ke seluruh tubuh lewat aliran darah. 

Adapun flu Singapura dapat menyebar dari satu orang ke orang lain melalui cara-cara berikut:

  • Air liur yang tersebar ke udara ketika batuk

  • Cairan dari luka yang melepuh

  • Permukaan suatu benda yang sebelumnya sudah terkontaminasi oleh kotoran pengidap sebelumnya

  • Cairan dari hidung saat bersin

Gejala Flu Singapura

Seseorang yang terkena flu Singapura biasanya akan mengalami gejala pada saluran pernapasan. Hal ini terjadi lantaran disebabkan oleh micro mimicry (peniruan) dengan virus lainnya yang menyebabkan infeksi, seperti virus myxovirus, rhinovirus, dan coronavirus

Untuk gejala yang terjadi pada anak-anak, biasanya akan ditandai dengan mengalami demam selama 1-3 hari, muncul luka di area mulut, dan terdapat ruam pada area kulit tangan dan kaki. Namun, pada beberapa kasus lain, luka kerap juga muncul pada area siku, bokong, sampai selangkangan. 

Meski begitu, untuk memastikan seseorang terkena flu Singapura atau tidak, diperlukan adanya pemeriksaan lebih lanjut apabila mengalami gejala-gejala seperti yang disebutkan. Pemeriksaannya sendiri meliputi pemeriksaan darah hingga kultur atau reaksi rantai polimerase (PCR). Untuk pemeriksaan kultur dan PCR sebenarnya dibutuhkan untuk bisa mengetahui strain pada virus yang menginfeksi penderitanya.

Melalui keterangan resminya, Anggota Bidang Penanggulangan Penyakit Menular PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P(K) bahkan mengatakan jika penularan flu Singapura cenderung lebih ringan, sebab kasus kematiannya pun tergolong rendah. 

”Meski begitu, tetap harus dilakukan pencegahan. Caranya dengan mencegah kontak langsung dengan ruam pada penderita dan mencegah kontak dengan cairan tubuh atau tinja pasien. Penyebaran ruam pada flu Singapura juga biasanya terjadi di akral atau tangan dan kaki serta mukosa atau mulut,”  jelas Erlina Burhan.

Kasus Flu Singapura di Indonesia Pada 2024

Per Maret 2024, kasus flu singapura di Indonesia tercatat tembus sebanyak 5.000 kasus pada minggu ke-11 tahun 2024. Berdasarkan data dari Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons Kementerian Kesehatan, yang mana sudah terdapat ada 5.461 orang yang terjangkit flu Singapura di Indonesia

Sementara itu, data yang didapatkan dari beberapa laporan Dinas Kesehatan di daerah, ada sebanyak 738 kasus dilaporkan terjadi di Banten dan sebanyak 45 kasus di Depok.

Erlina menjelaskan jika kasus flu Singapura sendiri sudah mulai terjadi di Tiongkok sejak 2021 lalu, bersamaan dengan melonjaknya kasus Covid-19. 

“Ternyata untuk kasus flu Singapura juga cukup banyak. Pada 2021 ada setengah juta kasus yang terjadi di Cina,” ujarnya. 

Sementara itu, kasus flu Singapura yang terjadi di Malaysia pada 2022 tercatat sebanyak 106.477 kasus. Jika dibandingkan dengan yang terjadi di Indonesia, memang kasus flu Singapura di tanah air lebih sedikit jumlahnya dibandingkan negara tetangga. 

"Kita tidak tahu apakah di Indonesia jumlah yang tercatat sedikit, karena yang melaporkan juga hanya sedikit," terangnya. 

Tips Mencegah Penularan Flu Singapura

Berikut ini beberapa  mencegah penularan flu Singapura yang bisa dilakukan: 

  • Perhatikan Gaya Hidup 

Dalam mencegah penularan flu Singapura, penting sekali untuk menjalankan gaya hidup yang tepat. Mulailah dari cara termudah dengan mencuci tangan memakai sabun, memakai hand sanitizer, dan perhatikan kebersihan makanan yang dikonsumsi. 

Bagi orang tua agar bisa melindungi anak dari penularan flu Singapura, pastikan asupan nutrisi anak terpenuhi setiap harinya supaya tidak mudah terkena virus. Jangan lupa perhatikan juga jam tidur anak agar mereka bisa beristirahat dengan cukup saat malam hari.

  • Konsumsi Makanan Matang

Virus bisa menular lewat makanan mentah. Oleh karena itu, konsumsi makanan yang sudah dimasak sampai matang. Hal ini lantaran virus flu Singapura bisa ditemukan melalui makanan atau sayuran mentah. Jadi, jika memasak pastikan sayurannya matang dengan sempurna dan dimasak di atas suhu 50 derajat celcius. 

Selain itu, sebaiknya hindari juga konsumsi seafood yang masih mentah untuk meminimalisir penyebaran virus.

  • Disinfeksi Toilet untuk Cegah Kontaminasi Virus 

Untuk mencegah dari terkena flu Singapura bisa dilakukan dengan cara disinfeksi pada toilet dan benda-benda yang berada dekat dari jangkauan anak-anak. Apalagi sebentar lagi musim mudik, jadi sebaiknya selalu sedia tisu basah dan siram terlebih dahulu area toilet umum saat di perjalanan. 

Penularan utama Coxsackievirus itu bisa juga berasal dari kotoran manusia (fekal-oral). Itu lah sebabnya, kita jangan dengan mudah menyentuh benda atau permukaan yang terkontaminasi virus tanpa mencuci tangan dan hindari kontak langsung dengan luka dan cairan tubuh. Selain itu, jangan melakukan kegiatan mandi cuci kakus di tempat umum, seperti sungai, kolam, sampai pantai. 

Demikian informasi yang bisa IDI berikan terkait flu Singapura hingga cara pencegahannya. Dapatkan update artikel lainnya seputar kesehatan dan topik sejenis hanya di website kami. 

 

Sumber Foto : fk.ui.ac.id

 

 

 

Bagikan Artikel Ini
Hotline