Banner

IDI Hadiri Gelaran 20th MASEAN Conference 2024 di Penang Malaysia

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menghadiri gelaran 20th Medical Association of South East Asian Nations (MASEAN) Conference 2024 yang diselenggarakan pada 24-26 Mei 2024 di Penang, Malaysia. Adapun para delegasi yang hadir di antaranya DR. Dr. Mohammad Adib Khumaidi, SpOT (Ketua Umum IDI sekaligus President MASEAN), Dr. Ulul Albab, SpOG (Sekretaris Jenderal IDI), Dr. Tommy Dharmawan, Sp.BTKV, PhD (Ketua Umum JDN IDI), Dr. Seno Purnomo, MH.Kes, DR. Dr. Eka Ginanjar Sp.PD, KKV, FINASIM, FICA, FACP, MARS,  Dr. Maizan K Nissa, Dr. Andari Perwira Putri DAN dr. M. Yadi Permana, Sp. B, Subsp. Onk. (K). 

MASEAN merupakan sebuah pertemuan rutin tahunan untuk mengumpulkan dan ajang untuk bertukar pikiran, sharing informasi, sharing ilmu, sharing soal kondisi negara masing-masing dari anggota MASEAN, dimana anggotanya merupakan anggota negara-negara ASEAN. 

Gelaran MASEAN sebelumnya diadakan di Singapore dan setiap tahunnya digelar di negara yang berbeda. Untuk gelaran MASEAN tahun ini bertepatan dengan pergantian presiden dari MASEAN. Dr. Tommy Dharmawan jika pada gelaran MASEAN ada agenda-agenda khusus yang dilakukan. 

“Selama ini memang acara MASEAN itu terdiri dari pembacaan country report yakni bagaimana kondisi negara masing-masing. Untuk country report, Indonesia melaporkan report terkait pasca pemberlakuan UU Kesehatan dan kondisi jumlah dokter di Indonesia, apa saja masalah yang dihadapi oleh IDI, dan juga masalah-masalah kesehatan di Indonesia,” katanya. 

Sedangkan terkait scientific report, dijelaskan Dr. Tommy jika topiknya sudah ditentukan beberapa bulan sebelumnya yakni mengenai komersialisasi kesehatan yang saat ini. 

“Untuk scientific report, jadi setiap negara itu memberikan pandangannya tentang sebuah topik. Tahun ini yang jadi highlight atau pembahasan khusus terkait komersialisasi kesehatan. Hampir setiap negara yang hadir di MASEAN memiliki pandangan yang sedikit mirip, dimana mereka menginginkan terjadinya  balance antara pihak yang menginginkan suatu profit dari segi bisnis kesehatan, akan tetapi tetap harus diperhatikan juga kebermanfaatannya untuk masyarakat, bagaimana aksesnya untuk masyarakat, dan masalah etikel daripada sektor kesehatan itu. Hal ini dikarenakan bisnis dan kesehatan sebenarnya agak bertolak belakang ya. Kalau bisnis itu profit, sementara untuk kesehatan seharusnya non profit. Tapi, memang dari segi bisnis kesehatan ini memicu daripada perkembangan tempat-tempat kesehatan baru yang selama ini mungkin tidak bisa disediakan oleh pemerintah,” terangnya.

 

Selain membahas soal country report dan scientific report, pada gelaran MASEAN juga diadakan pertemuan untuk membahas mengenai jurnal dari Ikatan Dokter masing-masing, bagaimana perkembanganya, dan juga biasanya ada pelatihan writing, seperti literature writing dan mengenai pencarian literatur itu sendiri. 

Selain itu, Dr. Tommy mengungkapkan jika dirinya merasa senang karena Dr. Adib dan Dr. Ulul selaku dokter senior memiliki keberpihakan yang tinggi kepada para dokter junior. 

“Karena negara-negara lain yang hadir di MASEAN untuk presentasi biasanya dokter senior. Tapi, kemarin saya dan Dr. Maizan diberikan kesempatan untuk presentasi. Sebelumnya saat MASEAN di Singapore juga saya melakukan presentasi serupa, selain Dr. Ulul. Jadi, kemarin saya presentasi soal scientific report dan Dr. Maizan presentasi tentang country report,” ungkapnya.

Bagikan Artikel Ini
Hotline