Menjelajahi Sejarah dan Kiprah Perhimpunan Dokter Spesialis Neurologi Indonesia (PERDOSNI)
Pada tahun 1970, sebuah momen bersejarah terjadi di Indonesia. 41 dokter ahli Neurologi, Psikiatri, dan Neurochirurgi berkumpul untuk merintis sebuah organisasi yang kelak akan memainkan peran penting dalam memajukan ilmu neurologi di tanah air. Pertemuan ini menandai awal mula berdirinya Perhimpunan Neurologi, Psikiatri, dan Neurochirurgi (PNPNCh).
Selama lima dekade berikutnya, PNPNCh, dengan kepemimpinan para ketua yang visioner seperti Prof. Dr. dr.Kusumanto Setyonegoro, dr. R. Daldiri Mangunwirjo, dr. Soedjono Prawirohardjo, Prof. dr. HB. Saanin Dt. Tan Pariaman, dan dr. H. Dadang Hawari, terus berkembang dan berkontribusi dalam berbagai bidang.
Kongres ketiga PNPNCh pada tahun 1984 di Medan menjadi titik balik penting. Dalam kongres ini, diputuskan untuk memisahkan organisasi sesuai disiplin ilmu, melahirkan IDASI (Ikatan Dokter Ahli Saraf Indonesia), IDAJI (Ikatan Dokter Ahli Jiwa Indonesia), dan IKABSI (Ikatan Ahli Bedah Saraf Indonesia).
Pada tahun 1989, IDASI berganti nama menjadi PERDOSSI (Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia). Dan pada tahun 2023, dalam Kongres Nasional PERDOSSI di Semarang, nama organisasi kembali diubah menjadi Perhimpunan Dokter Spesialis Neurologi Indonesia (PERDOSNI).
Tantangan dan Harapan Menuju Masa Depan
Meskipun telah mencapai kemajuan pesat, PERDOSNI masih menghadapi beberapa tantangan, seperti pemerataan sumber daya manusia (SDM) dokter spesialis neurologi, keterbatasan akses pelayanan neurologi di daerah terpencil, dan kebutuhan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas pendidikan serta penelitian di bidang neurologi.
Namun, PERDOSNI optimis dalam menghadapi tantangan ini. Dengan visi untuk menjadikan neurologi Indonesia yang maju, mandiri, dan bermartabat, PERDOSNI telah menetapkan misi dan strategi yang komprehensif.
Strategi Utama PERDOSNI
- Peningkatan Jumlah dan Pemerataan Distribusi Dokter Spesialis Neurologi
Saat ini terdapat 18 Educational Center Neurology Specialist Program dengan total 854 mahasiswa. PERDOSNI menargetkan 4.000 dokter spesialis neurologi di Indonesia pada tahun 2030, dengan fokus pada pemerataan distribusi di seluruh wilayah.
Peningkatan Kualitas Profesional
PERDOSNI terus meningkatkan kapasitas dan kualitas pendidikan serta penelitian di bidang neurologi, memastikan para dokter spesialis neurologi Indonesia memiliki kompetensi yang setara dengan standar internasional.
Meningkatkan Akses dan Kualitas Layanan Kesehatan
PERDOSNI bekerja sama dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk meningkatkan akses layanan kesehatan neurologi yang berkualitas bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Meningkatkan Advokasi Kebijakan Kesehatan
PERDOSNI aktif dalam advokasi kebijakan kesehatan neurologi untuk memastikan kepentingan masyarakat terpenuhi.
Meningkatkan Promosi Kesehatan dan Edukasi Bagi Masyarakat
PERDOSNI meningkatkan upaya edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan otak dan saraf.
PERDOSNI menyadari bahwa untuk mencapai tujuannya, diperlukan dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak,seperti pemerintah, Kementerian Kesehatan, Dikti, institusi pendidikan, IDI, organisasi profesi lainnya, dan masyarakat. PERDOSNI berkomitmen untuk menjalin kerjasama yang erat dengan semua pihak untuk mewujudkan masa depan neurologi Indonesia yang lebih baik.