Tips Praktis dari Dr. dr. Iqbal Mochtar Terkait Resolusi Kesehatan di Tahun 2025
Tahun baru seringkali menjadi momen yang tepat untuk merencanakan resolusi. Tentunya ada sedikit banyak dari kita menetapkan resolusi kesehatan sebagai langkah awal menuju hidup yang lebih baik.
Untuk memberikan panduan yang relevan, kami berbincang dengan Dr. dr. Iqbal Mochtar, MPH, MOHS, DiplCard, DoccMed, SpOk, FRSPH. Beliau adalah seorang Associate Cardiology yang saat ini bekerja di Qatar. Selain itu, Dr. Iqbal juga aktif dalam berbagai organisasi, termasuk sebagai Ketua Departemen Luar Negeri di Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia dan Ketua Perhimpunan Dokter Indonesia di Timur Tengah. Dalam wawancara ini, Dr. Iqbal membagikan tips resolusi kesehatan sederhana yang dapat langsung diimplementasikan.
Menurut Dr. Iqbal, salah satu langkah sederhana yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan adalah pentingnya menjaga dan membatasi jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh sesuai dengan kebutuhan dan aktivitas kita.
“Kita bisa melakukan pembatasan kalori yang masuk ke dalam tubuh sesuai dengan aktivitas atau kebutuhan kita, karena saya melihat hal ini jadi faktor utama timbulnya penyakit-penyakit kronis, seperti diabetes, jantung, kanker, dan obesitas,” jelasnya.
Dr. Iqbal menyoroti pola makan berlebih yang umum terjadi di era modern seperti sekarang ini. Ia menyebutkan jika fenomena yang ada di sekitar kita itu makan jauh melebihi kebutuhan dari aktivitas fisik kita.
“Misalnya, kebutuhan kita itu sesuatu yang terkait dengan pekerjaan di kantor, tetapi kita makan melebihi kapasitas tersebut. Kita makan seolah-olah seorang pekerja keras yang membutuhkan kalori yang sangat besar,” tambahnya.
Akibat konsumsi kalori berlebih, tubuh akan menumpuk energi yang tidak terpakai, sementara aktivitas fisik yang kurang mengakibatkan berbagai penyakit kronis. Oleh karena itu, Dr. Iqbal menekankan pentingnya kesadaran terhadap jumlah kalori yang dikonsumsi dan keseimbangan dengan aktivitas fisik.
Praktek Mindfulness untuk Kesehatan Mental dan Fisik
Selain membatasi kalori, Dr. Iqbal juga menekankan pentingnya mindfulness, yaitu kemampuan untuk fokus dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
“Kita hidup di era modern di mana segala sesuatu itu kita lakukan secara multitasking, jadi banyak orang yang melakukan beberapa pekerjaan sekaligus secara bersamaan, dan ini merupakan hal yang tidak baik,” ujar Dr. Iqbal.
Beliau mencontohkan bagaimana orang sering tidak fokus saat makan karena sibuk bermain handphone atau membaca pesan. Begitu juga saat perjalanan, banyak yang lebih memilih bermain game dibanding menikmati pemandangan di sekitar. “Akibatnya, dunia itu hanya terbatas pada layar handphone. Padahal sebenarnya alam ini menyediakan kita banyak atmosfer yang bisa kita nikmati,” lanjutnya.
Mindfulness juga memiliki manfaat besar untuk kesehatan mental. Dr. Iqbal menjelaskan bahwa mindfulness dapat membantu mengatasi depresi dan stres. “Berbagai penelitian juga menyebutkan jika mindfulness merupakan salah satu obat untuk mengatasi penyakit kejiwaan, seperti depresi, anxiety, dan lain-lain,” katanya.
Namun, sayangnya banyak orang yang melupakan praktek ini karena kesibukan multitasking. “Penting untuk melakukan mindfulness secara teratur sehingga bisa tercipta perasaan yang bisa menikmati circumstances di sekitar kita,” ucapnya.
Cara Menetapkan Resolusi yang Sehat, Spesifik, dan Dapat Dicapai
Untuk menetapkan resolusi kesehatan yang efektif, Dr. Iqbal merekomendasikan prinsip SMART yaitu Specific, Measurable, Achievable, Relevant, dan Time-bound. Prinsip ini bertujuan memastikan resolusi lebih terarah dan realistis.
"Specific artinya resolusi itu harus dijabarkan dengan jelas. Misalnya, 'Saya akan berjalan kaki selama 30 menit setiap hari,' bukan hanya mengatakan 'Saya ingin lebih sehat,'" ujar Dr. Iqbal.
Prinsip kedua, Measurable, memungkinkan kita mengevaluasi progres. "Contohnya, mengurangi konsumsi rokok dari satu bungkus menjadi 10 batang per hari adalah target yang dapat diukur," tambahnya.
Selanjutnya, ada Achievable yang berarti tujuan harus realistis dan disesuaikan dengan kemampuan kita. "Jika jarang berolahraga, jangan langsung menetapkan target tinggi. Mulailah dengan olahraga ringan seperti berjalan santai secara teratur," jelasnya.
Prinsip keempat, Relevant, yang mana harus berfokus pada kebutuhan pribadi. "Kita harus mengidentifikasi kekurangan dalam pola hidup, seperti misalnya menyadari berat badan berlebih atau kurang istirahat, agar resolusi lebih bermakna dan berdampak signifikan," tambah Dr. Iqbal.
Terakhir, Time-bound memastikan resolusi memiliki tenggat waktu yang jelas. "Tetapkan target dengan hari, bulan, dan tahun agar mudah mengevaluasi kemajuannya," sarannya.
Tantangan Terbesar dalam Menjalankan Resolusi Kesehatan
Menurut Dr. Iqbal, tantangan utama dalam menjalankan resolusi adalah konsistensi. Sebab pada umumnya manusia itu cenderung nyaman dengan kebiasaan lama, sehingga perubahan sering terasa mengganggu.
Selain itu, motivasi juga menjadi faktor penting, karena biasanya motivasi itu naik turun, terutama untuk resolusi jangka panjang. Ditambah lagi, kesibukan sering membuat kita meremehkan resolusi yang telah dibuat.
“Adapun tantangan lainnya adalah ekspektasi yang terlalu tinggi. Target yang tidak realistis bisa membuat orang mudah putus asa. Maka, penting untuk menetapkan tujuan yang rasional," tutupnya.
Dengan memahami prinsip SMART dan tantangan yang ada, resolusi kesehatan di tahun 2025 tentu bisa lebih mudah tercapai. Resolusi kesehatan sesungguhnya adalah bentuk komitmen terhadap diri sendiri untuk hidup lebih baik. Mulailah dari hal kecil yang dapat kamu lakukan setiap hari, karena setiap langkah kecil adalah bagian dari perjalanan besar menuju kesehatan optimal.
Tidak ada kata terlambat untuk berubah, dan setiap upaya yang kamu lakukan hari ini adalah investasi untuk masa depan yang lebih sehat. Jadikan 2025 tahun di mana kamu benar-benar mengambil kendali atas kesehatanmu dan menciptakan kehidupan yang lebih seimbang, penuh energi, dan bahagia. Ingat, perubahan besar selalu dimulai dari langkah pertama. Jadi, apakah kamu siap memulainya?